Kombes Pol Hendri Umar
SAMARINDA – Menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-80 tahun, muncul kabar dimedia sosial pengibaran bendera one piece atau Jolly Roger, simbol bajak laut di serial anime jepang yang menandakan kebebasan dan solidaritas. Penggunaan bendera dengan gambar tengkorak menggunakan topi jerami berwarna kuning ini sebagai ekpresi kekecewaan masyarakat kepada kinerja pemerintahan.
Fenomena ini mendapat perhatian termmasuk dari Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar. Ia menanggapi fenomena tersebut dengan mengajak kepada warga agar hanya memasang satu bendera, yaitu bendera merah putih.
“Dari sisi kesadaran bela negara, kita perlu tegaskan bahwa Indonesia sejak awal kemerdekaan hanya memiliki satu bendera nasional yaitu Merah Putih,” ujarnya.
Ia mengingatkan, di momen peringatan kemerdekaan ini agar menambah semangat kemerdekaan, untuk mengenangperjuangan para pendahulu.
“Apalagi ini momen penting. Delapan puluh tahun Indonesia merdeka. Sudah semestinya kita kembali menggelorakan semangat kebangsaan dan menunjukkan cinta kita terhadap simbol negara,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa Merah Putih bukan hanya sekedar bendera tetapi simbol negara tetapi lambang perjuangan.
“Merah Putih bukan sekadar kain dua warna. Itu lambang darah dan tulang rakyat Indonesia. Sudah delapan dekade bendera itu menyertai setiap momen bersejarah bangsa ini,” ucapnya.
“Kita harus bisa bedakan antara hiburan dan simbol negara. Menyukai anime boleh, mengoleksi barang bertema bajak laut juga boleh, tapi menggantikan bendera kebangsaan dengan simbol fiksi? Itu tidak pada tempatnya,” lanjutnya.
Di Kota Samarinda sendiri belum ditemukan adanya rumah warga yang mengibarkan bendera One Piece, pihak Polresta tetap mengambil langkah antisipatif dan akan memberikan imbauan.
“Kami memang belum temukan bendera bajak laut dikibarkan di Samarinda. Tapi kami tidak menunggu. Kami beri imbauan lebih dulu agar tidak terjadi salah paham atau peniruan dari tren media sosial,” ujarnya.





