Proyek Pembangunan Terowongn Selili Longsor, Masyarakat Tanyakan Kekuatan Proyek Pembangunan Terowongan

mtrkt

Selasa, 15 Juli 2025

1
Min Read

Dinas PUPR Samarinda bersama anggota dewan saat kunjungan di terowongan selili (Ist)


SAMARINDA – Proyek pembangunan Terowongan selili dengan anggaran sekitar Rp 395 miliar kembali menjadi sorotan, setelah longsor kembali terjadi yang kedua kalinya. Foto dan video yang sempat beredar di media sosial membuat kekhawatiran masyarakat akan kekuatan proyek pembangunan terowongan.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda Desy Damayanti memastikan penanganan terhadap titik longsor di area inlet Terowongan Samarinda terus berjalan dan sudah sesuai prosedur teknis (14/7).
Ia menegaskan, struktur utama terowongan tetap dalam kondisi aman, dan longsor yang terjadi di area samping tidak mempengaruhi kekuatan konstruksi secara keseluruhan.
“Secara struktur dalamnya tidak longsor. Tapi kalau depan atau samping longsor, aksesnya bisa terganggu. Itu yang kami hindari,” ujarnya.
Sifat tanah yang berbeda membuat titik uji yang diambil sebanyak 10 titik, belum dapat menggambarkan karakter tanah di seluruh area inlet. Dan akan melakukan penambahan titik uji.
“Tapi ternyata di titik-titik yang tidak kena talus justru muncul masalah. bahkan, pas pelaksanaan, baru kami tahu di kedalaman 50 meter banyak jalur air yang signifikan. Ini di luar prediksi awal,” ucapnya.
“Termasuk tambahan anggaran juga tengah diusulkan melalui APBD perubahan,” tambahnya.