Ratusan Ojol Unjuk Rasa di Depan Kantor Gubernur Kaltim, Tuntut penyesuain Tarif

mtrkt

Selasa, 12 Agustus 2025

2
Min Read

Suasana unjuk rasa ratusan ojol didepan kantor gubernur
SAMARINDA – Ratusan pengemudi ojek dan driver online melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Senin (11/8/2025). Mereka menuntut penyesuaian tarif sesuai Keputusan Gubernur Kaltim yang dinilai tidak ditaati oleh pihak aplikasi.
Koordinator AMKB, Ivan Jaya, menegaskan aksi kali ini memiliki empat tuntutan yang ditujukan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan perusahaan aplikator transportasi online.
Mereka mendesak Pemprov Kaltim untuk segera memberlakukan Surat Keputusan Gubernur terkait tarif ASK kepada seluruh aplikator transportasi online. Serta Penghapusan Program Tarif Murah yang Merugikan Driver, meminta penghapusan program seperti slot, akses hemat, dan double order yang dinilai merugikan ojol. Serta meminta aplikator yang melanggar SK Gubernur atau kesepakatan segera diberikan sanksi tegas.
Koordinator Aliansi Mitra Kaltim Bersatu (AKMB), menegaskan “Sudah tiga minggu ikut tiga aplikasi. Maxim menurunkan, tak lama Grab juga menurunkan, tinggal Gojek lagi. SK Gubernur harusnya diikuti, supaya driver bisa sejahtera. Sekarang apa sanksinya kalau melanggar? Tidak ada penekanan dari pemerintah kepada aplikasi,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur langsung menggelar audiensi dengan para perwakilan driver untuk mencari jalan keluar.
Maxim Indonesia, Muhammad Rafi Assagaf, menjelaskan pihaknya telah menerapkan tarif resmi berdasarkan SK Gubernur selama tiga minggu. Tetapi kenaikan tarif justru berdampak signifikan terhadap pendapatan perusahaan hingga kesejahteraan mitra pengemudi.
“Terjadi penurunan signifikan dalam jumlah order, yang pada akhirnya menurunkan penghasilan harian mitra kami,” jelasnya
Pendapatan mitra berkurang dari 34-45 persen setelah penerapan kenaikan tarif.
“Dapat kami sampaikan bahwa penurunan jumlah order harian mencapai kurang lebih 35 persen serta pendapatan mitra pengemudi turun hingga 45 persen dari sebelumnya,” tambahnya.